Tata kelola perusahaan berhubungan
dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan
sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para
pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai
tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi
hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan
transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola
perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.
Pengelolah perusahaan berhubungan denga sarana internal di mana perusahaan
dijalankan atau dikendalikan tanggungjawab, akuntabilitas, hubungan di antara
pemegang saham, anggota direksi, dan manajer yang disusun supaya mencapai
sasaran perusahaan. Dengan kata lain, pengelolaan perusahaan adalah sistem di
mana perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Di antara pengelolaan perusahaan
adalah hak dan perlakuan pemegang saham, pertanggungjawaban direksi,
pengungkapan dan transparansi, dan peran pemegang saham.
Dallas memberikan sebuah rancangan kerja untuk memahami dan
menilai pengelolaan perusahaan di sebuah negara. Empat komponen dari rancangan
kerjanya adalah :
- Infrastruktur pasarmencakup pola kepemilikan, keleluasaan di mana perusahaan terdaftar di masyarakat, hak kepemilikan, dan pasar untuk pengendalian perusahaan.
- Lingkuan hukummeliputi sistem hukum dan hak pemegang saham dengan jelas diterangkan dan konsisten dan dikuatkan secara efektif.
- Lingkungan peraturanhampir mendekati lingkungan hukum. Agen pengaturan bertanggung jawab atas pengaturan pasar supaya sesuai dengan hukum yang ada. Mereka memastikan aturan dan efisiensi pasar dan memperkuat ketentuan pengungkapan publik
- Infrasturktur informasibersinggungandengan standar akuntansi yang digunakan dan apakah hasil laporan keuangan akurat, lengkap, dan tepat waktu. Ini juga mencajup struktur profesi auditing dan standar profesional untuk praktik auditing dan standar profesional untuk praktik auditing dan kemandirian. Pengungkapan sesuai jadwal bisa diandalkan, informasi yang tersedian untuk publik membuat pemegang saham mampu menilai keefektifan pengelolah peusahaan dan jalan usahanya dan performa keuangannya.
Amerika Seikat, Inggris, dan Australia adalah negara maju
yang membutuhkan daftar perusahaan untuk membuat pengungkapan pengelolaan
perusahaan dalam laporan tahunan mereka. Eropa sekarang ini telah mengubah
Fourth dan Seven Directivesupaya mewajibkan perusahaan dagang
Eropa Go publicuntuk memberikan laporan pengelolaan perusahaan.
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan
prinsip pengelolaanperusahaanyang tela direvisi tahun 2004, memaparkan enam
prinsip dasar pengelolaan perusahaan. Pengungkapan dan transparansi dikupas
pada prinsip kelima.Prinsip kelima OECD dalam pengungkapan dan transparansi
pengelolaan perusahaan yaitu Kerangka kerja pengelolaan perusahaan harus
memastikan bahwa pengungkapan akurat dan tepat waktu dibuat untuk semua
permasalahan menyangkut perusahaan, termasuk kondisi keuangan, performa,
kepemilikan, dan pengelolaan perusahaan.
Pengungkapan harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada
meteri informasi:
1) Hasil keuangan dan usaha perusahaan.
2) Sasaran perusahaan.
3) Kepemilikan saham mayoritas dan hak voting.
4) Kebijakan pembayaran gaji bagi anggota
direksi dan eksekutif utama dan informasi mengenai anggota direksi, termasuk
kelayakan mereka, proses pemilihan, kepemimpinan di perusahaan lainnya, dan
apakan mereka dianggap independen oleh direksi.
5) Tramsaksi dan pihak terkait.
6) Faktor risiko terduga.
7) Isu-isu menyangkut pegawai dan pemegang saham
lainnya.
8) Struktur dan kebijakan pemerintah, khususnya,
isi dari hukum kebijakan perusahaan dan proses dimana hal ini diterapkan.
- Informasi harus disiapkan dan diungkapkan sesuai dengan standar kualitas tinggi akuntansi dan keuangan dan pengungkapan non-finansial.
- Audit tahunan harus dilaksanakan oleh pihak independen, kompeten, dan auditor bermutu dalam rangka untuk memberikan sebuah sasaran eksternal dan asuransi untuk direksi dan pemegang saham di mana laporan keuangan memperlihatkan kedudukan dan performa keuangan dengan wajar dari peruhaan dalam semua aspek.
- Auditor dari pihak luar sebaiknya bisa bertanggung jawab kepada pemegang saham dan perkewajiban perusahaan untuk bertindak sebagai profesional dalam melakukan audit.
- Saluran untuk menyebarkan informasi harus seimbang, tepat waktu, dan dapat diakses oleh pengguna dengan biaya efisien.
- Rancangan kerja pengelolaan perusahaan harus dilengkapi dengan sebuah pendekatan efektif yang mengarah dan mengangkat ketentuan analisis atau nasihat dari analis, broker,agen rating, dan lainnya, yang sesuai dengan keputusan investor, bebas dari permasalahan bunga yang mungkin membahayakan integritas analisis atau nasihat mereka.
Jurnal
Penelitian
Jurnal I
Nama
Jurnal
|
Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)
|
Volume
/ Halaman
|
Vol.
33 No. 1 / Halaman 146 - 153
|
Nama
Penulis
|
1.
Fery Ferial
2.
Suhadak
3.
Siti Ragil Handayani
|
Judul
Jurnal
|
Pengaruh
Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dan Efeknya Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi Pada Badan Usaha Milik Negara Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
Periode
2012-2014)
|
Tanggal
Jurnal
|
April
2016
|
Tujuan
Penelitian
|
Mengetahui
dan menjelaskan pengaruh Good
Corporate
Governance terhadap kinerja keuangan dan efeknya terhadap nilai perusahaan.
|
Variable
Penelitian
|
Variable
Independen : Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan.
Variable
Dependen : Efek Terhadap Nilai Perusahaan.
|
Kesimpulan
Penelitian
|
a.
Berdasarkan hasil analisis statistik pertama
menunjukan
bahwa Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan. Nilai koefisien jalur antara variabel GCG terhadap kinerja keuangan
adalah negatif, berarti hubungan GCG dan kinerja keuangan adalah berlawanan.
b.
Berdasarkan hasil analisis statistik kedua menunjukan bahwa Good Corporate
Governance berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai koefisien
jalur antara variabel GCG terhadap nilai perusahaan adalah positif, berarti
hubungan GCG dan kinerja keuangan adalah linear atau berbanding lurus.
c.
Berdasarkan hasil analisis statistik ketiga menunjukan bahwa kinerja keuangan
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai koefisien jalur
antara variabel kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan adalah negatif,
berarti hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan adalah berlawanan.
|
Jurnal II
Nama
Jurnal
|
E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana
|
Volume
/ Halaman
|
Vol.13.No.2
/ Halaman 564-581
|
Nama
Penulis
|
1.
Diana Istighfarin
2.
Ni Gusti Putu Wirawati
|
Judul
Jurnal
|
Pengaruh
Good Corporate Governance Terhadap
Profitabilitas
Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
|
Tanggal
Jurnal
|
November
2015
|
Tujuan
Penelitian
|
Menguji
pengaruh Good Corporate Governance terhadap profitabilitas Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
|
Variable
Penelitian
|
Variable
Independen : Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan.
Variable
Dependen : Efek Terhadap Nilai Perusahaan.
|
Kesimpulan
Penelitian
|
Penelitian
ini menemukan variabel kepemilikan institusional dan CGPI berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan variabel dewan komisaris
independen dan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas.
|
Jurnal III
Nama
Jurnal
|
Jurnal
Nominal
|
Volume
/ Halaman
|
Volume
I Nomor I / Halaman 84 - 103
|
Nama
Penulis
|
1.
Reny Dyah Retno M.
2.
Denies Priantinah M.Si., Ak.
|
Judul
Jurnal
|
Pengaruh
Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010)
|
Tanggal
Jurnal
|
Tahun
2012
|
Tujuan
Penelitian
|
Mengetahui
:
1)
Pengaruh GCG Terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Size dan
Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010
2)
Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol
Size, Jenis industri, Profitabilitas, dan Leverage pada perusahaan yang
terdaftardi BEI periode 2007-2010
3)
Pengaruh GCG Dan Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan
yang terdaftar di BEI periode
2007-2010.
|
Variable
Penelitian
|
Variable
Independen : Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility.
Variable
Dependen : Terhadap Nilai Perusahaan, kontrol Size, Jenis industri,
Profitabilitas, dan Leverage.
|
Kesimpulan
Penelitian
|
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan,
maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1)
GCG berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol
Ukuran Perusahaan dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode
2007-2010. Hal ini menunjukkan bahwa investor bersedia memberikan premium lebih
kepada perusahaan yang memberikan transparansi atas pelaksanaan GCG dalam
laporan tahunan mereka. Semakin tinggi tingkat implementasi GCG semakin
tinggi nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan tingginya harga saham
perusahaan. Pada variabel kontrol berupa Ukuran Perusahaan dan Leverage,
terbukti memiliki korelasi positif signifikan terhadap GCG. Hal ini
dikarenakan perusahaan
besar
memiliki masalah keagenan lebih besar karena lebih sulit untuk dimonitor,
sehingga diperlukan penerapan corporate governance yang
baik,
perusahaan kecil mempunyai kesempatan
bertumbuh
yang tinggi, sehingga membutuhkan
dana
eksternal dan membutuhkan penerapan corporate governance yang baik. Adanya
korelasi
antara
Leverage terhadap GCG dikarenakan adanya corporate governance yang baik akan
meminimalisasi konflik antara pihak-pihak yang berkepentingan di dalam
perusahaan mengenai keputusan pendanaan dan hal-hal yang berhubungan dengan
leverage perusahaan.
2)
Pengungkapan CSR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai
Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis industri,
Profitabilitas, dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode
2007-2010. Hal ini dikarenakan kualitas Pengungkapan CSR dari tahun 2007-2010
masih rendah dan belum mengikuti standar GRI. Pada variabel kontrol Ukuran
Perusahaan memiliki korelasi signifikan terhadap Pengungkapan CSR, semakin
besar perusahaan Pengungkapan CSR yang dibuat juga cenderung semakin luas.
Variabel kontrol Jenis Industri memiliki korelasi signifikan terhadap
Pengungkapan CSR, dikarenakan luas Pengungkapan CSR antar perusahaan dalam
industri yang satu dengan industri lainnya berbeda karena masing-masing
industri memiliki karakterisitik yang berbeda. Pada variabel kontrol
profitabilitas memiliki korelasi signifikan terhadap pengungkapan CSR
dikarenakan perolehan laba yang semakin besar membuat perusahaan
mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas. Pada variabel kontrol
Leverage, memiliki korelasi signifikan terhadap
Pengungkapan
CSR dikarenakan manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan
mengurangi pengungkapan CSR yang dibuat agar tidak menjadi sorotan
debtholders.
3)
GCG dan Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan pada
perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasil ini menunjukkan
bahwa penerapan corporate governance yang baik dan pengungkapan CSR dapat
meningkatkan reputasi perusahaan.
|