Jumat, 10 Januari 2014

Tata krama Berbicara

Berbicara dan tertawa pun sering menarik perhatian orang. Agar tidak menarik perhatian yang negatif hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Suara hendaknya sekedar cukup terdengar oleh lawan bicara agar tidak mengganggu, Berbicara tenang, tidak tergesa-gesa agar ludah tidak berkecipratan ke luar mulut, Mulut tidak terlalu dekat pada muka lawan bicara agar uap mulut tidak tercium olehnya, Waktu tertawa, mulut tidak dibuka terlalu lebar sehingga tampak bagian dalam mulut, demikian pula suaranya, tidak keras-keras, Janganlah berbicara atau ketawa jika mulut penuh berisi makanan, Pada waktu berbicara, wajah dan pandangan kita hendaknya selalu terarah lurus kepada lawan bicara. Bicara sambil berpaling ke sana ke mari dianggap tidak sopan. Demikianpula jika lawan bicara sedang berbicara, Palingkanlah muka sejenak ke arah lain dan/atau tutuplah mulut dengan tangan atau sapu tangan jika kita tiba-tiba batuk atau bersin ketika sedang berbicara, Usahakanlah agar tidak memotong bicara, apalagi tiba-tiba menegur/menyapa atau berbicara dengan orang lain pada waktu lawan bicara masih berbicara. Kalaupun sangat terpaksa, mintalah izin/maaf terlebih dahulu kepada lawan bicara, Ingat-ingatlah agar tidak memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana atau melipat keduanya di dada atau menggendong keduanya di belakang atau berdiri dengan sebelah kaki yang dilenturkan atau diangkat ke atas waktu berbicara/bercakap-cakap dengan orang-orang yang dihormati. Referensi : Tuty Herawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar