Selasa, 18 Maret 2014
BISNIS RETAIL
Nama : Jessica Wijaya
Kelas : 1EB26
NPM : 24213636
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II MATERI................................................................................................. 2
A. Visi dan Misi.................................................................... 2
B. Konteks Lingkungan........................................................ 3
C. Perencanaan Organisasi.................................................... 8
D. Perencanaan Strategis....................................................... 10
E. Proses Perubahan Organisasi dan Inovasi......................................... 12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 14
A. Kesimpulan........................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bisnis ritel saat ini mengalami perkembangan yang pesat, khususnya di Indonesia. Hal ini ditandai dengan makin banyak bermunculan bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel modern maupun bisnis ritel yang baru lahir. Hal ini pun menuntut bisnis ritel untuk mengubah pandangan lama pengelolaan ritel tradisional menjadi pandangan pengelolaan ritel modern. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia dewasa ini sedang berkembang amat pesat. Munculnya ritel-ritel dunia di Indonesia makin menyemarakan keberadaan bisnis ini. Kebutuhan dan keinginan konsumen saat ini mengalami perubahan yang drastis, dimana dalam perkembanganya masyarakat menginginkan sarana dan kebutuhannya dekat dengan rumah. Hal inilah yang menyebabkan banyak peritel berusaha untuk membuka banyak gerai di banyak lokasi, demi memenuhi kebutuhan konsumennya. Saat ini telah banyak perusahaan ritel yang melayani konsumen dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Berbagai ritel berkembang baik hypermarket, department - store, supermarket,minimarket, grosir, toko, dan sebagainya.Berbagai ritel-ritelminimarket yang berkembang saat ini seperti Carrefour,Alfamart, Indomart, Circle K, Omimart, dan pemain lokal lainnya.Dimana mereka saling bersaing dalam memperebutkan konsumen dengan membuka banyak Cabang. Meskipun dengan lokasi, segmen, dan produk yang hampir sama salah satunya adalah Carrefour salah satu reteil besar yang tak hanya di Indonesia bahkan di dunia pasarnya pun terbilang besar.
Pada awalnya Carrefour didirikan olah kelompok supermarket internasional, lokasi kantor Carrefour pertama didirikan di negeri prancis. carrefour Kini Carrefour terus berkembang bahkan Carrefour menjadi salah satu kelompok ritel terbesar di eropa dan kedua terbesar setelah Wal-Mart. Untuk Gerai Carrefour yang pertama dibangun pada 3 Juni, 1957, di Annecy di dekat sebuah persimpangan Carrefour sendiri dalam bahasa prancis yang berarti persimpangan.
carrefour ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey. Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia. tidak seperti carrefour lainnya yg karyawannya menggunakan sepatu roda tuk menjelajahi luasnya gerai Carrefour itu sendiri.
Carrefour menjadi salah satu pioneer dalam memperkenalkan konsep supermarket, sebuah supermarket besar yg mengabungkan department store ("toko serba ada"). Mereka membuka hypermarket pertamanya pada 1962 di Sainte-Geneviève-des-Bois, dekat Paris, Perancis. dan sekarang total gerainya sekitar 15.000 dgn karyawan sekitar 700.000 di seluruh dunia.
Tuk Gerai Carrefour yg berada di Indonesia pertama kali di resmikan pada Oktober 1998 dgn membuka unit pertama di Cempaka Putih, Jakarta. Di Indonesia, Carrefour kini tak kurang dari 41 gerai di sepuluh kota besar di Indonesia, diantaranya Bandung, Bekasi, Bogor, Denpasar, Jakarta, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
BAB II
MATERI
A. Visi dan Misi Carrefour
1. Visi Carrefour
Menjadi paserba terbesar di dunia dan menjadi acuan paserba modern untuk perlindungan kesehatan, kenyamanan konsumen dan lingkungan. Seluruh usaha ditujukan demi kepuasan pelanggan sehingga segala kegiatan usaha Carrefour adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah baik pilihan produk, kualitas, dan dengan harga yang paling bersaing.
Tujuan Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Menjadi kekuatan internasional yang diperhitungkan pada setiap pasar.
b. Terus-menerus berusaha merebut pangsa pasar untuk memperkokoh kemandirian dan citra perusahaan dalam jangka waktu panjang.
c. Mengembangkan sinergi saling menguntungkan dengan seluruh mitra bisnis.
d. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda di setiap negara di mana Carrefour beroperasi.
2. Misi Carrefour
Untuk mencapai visi dan tujuan yang telah ditentukan, Carrefour mengarahkan semua kegiatannya dengan berlandaskan aspek kebebasan, tanggung jawab berbagi, menghargai, integritas, solidaritas, dan progres, yang dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Menciptakan paserba dengan konsep tempat belanja keluarga.
b. Memberikan pilihan dan kualitas ke semua orang.
c. Menciptakan harga yang diinginkan konsumen dan penyediaan lokasi yang strategis.
d. Membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok yang berkualitas.
e. Memberikan dukungan yang terbaik bagi para karyawan untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.
Carrefour juga menerapkan tiga pilar utama yang diyakini dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen. Ketiga pilar tersebut adalah harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan.
B. Konteks Lingkungan Carrefour
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal (external environment) merupakan segala sesuatu yang berada di luar organisasi yang mungkin mempengaruhi organisasi tersebut. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan tugas.
a. Lingkungan Umum
Lingkungan umum (general environment) adalah serangkaian dimensi dan kekuatan yang luas yang berada di sekitar organisasi yang menciptakan keseluruhan konteks organisasi.
Lingkungan umum Carrefour adalah sebagai berikut.
1) Lingkungan Ekonomi
Carrefour sebagai bisnis ritel yang mempunyai cabang di berbagai negara, tentunya akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi di negara-negara tersebut seperti inflasi, tingkat bunga dan tingkat pengangguran. Selain itu, Carrefour juga harus mematuhi kebijakan-kebijakan ekonomi dalam negara di mana Carrefour beroperasi.
2) Lingkungan Budaya
Carrefour harus menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya masyarakat setempat, dimana Carrefour memiliki tanggung jawab untuk memelihara hubungan dengan para supplier, menyeleksi produk-produk dan menegosiasikan harga, menentukan harga eceran, merekrut para pekerja, negosiasi gaji, pemberian gaji, menentukan promosi yang memungkinkan untuk staff dan memiliki masukan untuk keputusan bonus.
3) Lingkungan Politik dan Hukum
Carrefour melakukan beberapa studi kemungkinan (feasibility study) dengan tujuan untuk menganalisis kondisi lokal apakah sesuai dengan kriteria Carrefour. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan Carrefour untuk membangun gerai-gerainya di berbagai negara diantaranya kandungan alam terhadap retailing, keterbukaan terhadap investasi asing, stabilitas politik dan inflasi, serta undang-undang keamanan lingkungan dan rintangan bahasa. Carrefour juga harus menyesuaikan diri dengan lingkungan politik dan hukum di negara-negara tersebut untuk menciptakan suatu kondisi kekeluargaan sehingga dapat menyatu dengan kehidupan masyarakat setempat.
4) Lingkungan Internasional
Carrefour sebagai suatu usaha bisnis ritel multinasional dan membuka gerai-gerainya hampir di seluruh negara sehingga baik pesaing, pemasok, maupun semua stakeholder dalam Carrefour berasal tidak hanya dari negara pusatnya tetapi juga berasal dari negara-negara dimana gerai-gerai Carrefour didirikan. Dengan demikian, Carrefour merupakan bagian dari pasar internasional.
5) Lingkungan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga mempengaruhi proses kegiatan pelayanan Carrefour. Melalui penerapan E-Business, proses bisnis dalam Carrefour terutama dalam hal manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi pelanggan menjadi lebih optimal. E-Business ini merupakan penggunaan internet dan teknologi informasi serta jaringan lainnya untuk mendukung e-commerce, komunikasi, dan kolaborasi perusahaan, proses bisnis berbasis web, baik antar komponen dalam perusahaan yang berjejaring maupun antara perusahaan dengan rekan bisnis dan pelanggan.
b. Lingkungan Tugas
Lingkungan tugas (task environment) adalah organisasi atau kelompok eksternal tertentu yang mempengaruhi suatu organisasi.
Lingkungan tugas Carrefour adalah sebagai berikut.
1) Kompetitor
Carrefour sebagai perusahaan ritel besar yang memiliki cabang hampir di seluruh dunia tentunya menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan ritel yang lain baik perusahaan ritel yang berskala global, maupun perusahaan ritel yang berskala domestik di mana gerai Carrefour beroperasi. Pesaing terberat Carrefour saat ini adalah Wal-Mart yang merupakan perusahaan ritel nomor satu di dunia.
2) Pelanggan
Carrefour merupakan tempat belanja keluarga yang cukup diminati. Konsumen Carrefour berasal dari semua lapisan masyarakat. Carrefour menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan pelayanan terbaik dan harga bersaing. Dengan konsep paserbanya, Carrefour bertujuan untuk memuaskan setiap konsumennya.
3) Pemasok
Barang-barang yang diperjual-belikan berasal dari berbagai macam produsen. Produk-produk yang berasal dari produsen kebanyakan berasal dari perusahaan seperti: Nestle, Danone, Unilever, dan lain-lain. Carrefour juga ikut memasarkan produk-produk dari para pemasok lokal seperti Indofood, Sidomuncul, dan berbagai macam produk hasil pertanian yang berasal langsung dari petani domestik. Selain itu, Carrefour juga menerima pasokan dari produsen yang ingin bekerja sama dengan cara mengirimkan proposal dengan langkah-langkah dan syarat tertentu.
4) Pembuat Aturan
Dalam menjalankan usahanya, Carrefour menjual harga barang sesuai harga pasaran yang diregulasikan oleh pemerintah. Selain itu, barang yang dijual merupakan barang yang telah sesuai dengan izin-izin yang berlaku yang telah ditetapkan. Carrefour juga memberikan upah kepada para karyawannya sesuai dengan standar upah yang berlaku. Tetapi dalam suatu kasus tertentu yang berhubungan dengan pemerintah, Carrefour mengalami sedikit permasalahan pada hal tata ruang dan lokasi pasar.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan segala sesuatu yang berada di dalam organisasi itu sendiri yang mempengaruhi organisasi tersebut.
Lingkungan internal Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Pemilik
Saat ini Blue Capital menjadi pemegang saham utama Carrefour dengan menguasai 13,55% saham dari saham keseluruhan. Sedangkan pemegang saham terbesar kedua Carrefour adalah Koor Industries Ltd. dengan menguasai 3,25% saham Carrefour. Namun, karena adanya krisis ekonomi Eropa mengakibatkan Carrefour melakukan divestasi dengan menjual saham-sahamnya di beberapa negara seperti di Indonesia. Kini saham dari Carrefour Indonesia sudah dimiliki 100% oleh perusahaan domestic yaitu Trans Corp.
b. Dewan Direksi
Pemegang saham Carrefour telah memutuskan dengan cara voting susunan dewan direksi tunggal yang salah satu anggotanya adalah mantan menteri keuangan Perancis. Susunan dewan direksi yang baru ini menggantikan system ganda yang lama yaitu system dewan pengawas dan dewan manajaemen. System dewan direksi tunggal ini memiliki dua belas orang anggota yang dipimpin oleh Amaury de Seze yang merupakan pimpinan dewan pengawas terdahulu. Para pemegang saham juga menyetujui ditempatkannya tiga orang anggota dewan yang berasal dari Blue Capital yang merupakan pemegang saham terbesar Carrefour. Pimpinan dewan manajemen yang lama menjadi Chief Executive Officer dalam susunan struktur yang baru.
c. Karyawan
Carrefour memiliki karyawan sebanyak 700.000 orang yang tersebar di seluruh dunia dengan penghasilan per karyawan US$ 256.000. Namun, ini tidak cukup membendung aksi mogok dari karyawan-karyawan Carrefour. Tepatnya pada April 2012 sebanyak 65.000 karyawan Perancis mogok sehari menentang gaji rendah, PHK, dan kondisi kerja yang buruk. Begitu juga dengan karyawan di Indonesia yang melakukan demo meminta kontrak kerja yang lebih baik.
d. Lingkungan kerja fisik
Carrefour tidak menginginkan lokasi yang terbuka, namun di dalam gedung, basements atau ground floor di wilayah-wilayah populasi yang padat dan strategis karena hal tersebut akan mempermudah pelanggan untuk datang berbelanja.
C. Perencanaan Organisasi Carrefour
Perencanaan (planning) merupakan proses menetapkan suatu tujuan organisasi dan menentukan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Perencanaan organisasi terdiri dari rencana strategis, rencana taktis, dan rencana operasional.
1. Rencana Strategis
Rencana strategis (strategic plan) adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas,dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Rencana strategis Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Menjadi perusahaan ritel terbaik di setiap format untuk menghasilkan pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan.
b. Menjadi pemimpin di setiap pasar terutama di Perancis, kelompok Negara G4, dan di pasar negara-negara berkembang.
c. Meningkatkan organisasi dan operasi Carrefour untuk memastikan efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas yang lebih baik.
2. Rencana Taktis
Rencana taktis (tactical plan) adalah suatu rencana yang ditujukan untuk mencapai tujuan taktis dan dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari suatu rencana strategis.
Rencana taktis Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Merevitalisasi merek Carrefour.
b. Menetapkan harga yang bersaing.
c. Melakukan inovasi hipermarket.
3. Rencana Operasional
Rencana operasional (operational plan) adalah suatu rencana yang menitik beratkan pada pelaksanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional. Rencana operasional Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Memberikan pilihan yang lengkap dan pelayanan yang memuaskan.
b. Menetapkan harga di bawah harga pasar.
c. Menerapkan inovasi dengan memodernisasi tiap gerai Carrefour.
D. Perencanaan Strategis Carrefour
Titik awal dalam memformulasikan strategi biasanya adalah analisis SWOT.
1. Analisis SWOT (Sthrenghts, Weakness, Oportunities, threaths)
Analisis SWOT adalah evaluasi atas kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi yang dilakukan secara hati-hati dan juga evaluasi atas peluang dan ancaman dari lingkungan.
Analisis SWOT dari Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Sthrenghts
Kekuatan Carrefour berada pada positioning-nya harga murah dan barang lengkap, lalu Carrefour selalu berada di tempat yang strategis sehingga mudah dijangkau, tempatnya luas, nyaman dan free parking. Sehingga konsumen datang tanpa membeli pun jadi senang karena tidak perlu membayar parkir.
b. Weakness
Nama Carrefour sendiri sudah jelek di mata masyarakat karena sejak awal mendirikan cabang di berbagai negara, Carrefour sudah sering dihujani kritik dan kecaman dari berbagai pihak. Kecaman ini dikarenakan lokasi gerai-gerai Carrefour berada di tengah kota, padahal formatnya adalah hipermarket. “Toko Besar” asal Prancis ini dituduh semena-mena terhadap para pemasok dengan menekan harga dan menarik berbagai fee yang membebani. Jadi nama Carrefour sendiri sudah jelek di mata masyarakat.
c. Opportunities
Wanita memegang peranan penting, karena 80% dari 20 juta pelanggan yang datang dan berbelanja di Carrefour adalah wanita (Carrefour, 2007). Namun jumlah konsumen pria boleh dibilang tidak sedikit dari pada wanita. Karena pria itu praktis, maka pria dapat dipengaruhi dengan produk-produk yang dikemas dengan praktis seperti buah dan daging yang sudah dipotong. Selain itu, pria biasanya adalah tulang punggung keluarga, yang bertugas mencari nafkah, oleh karena itu waktu yang mereka miliki sangat terbatas dan mereka sensitif terhadap harga. Sehingga ini menjadi kesempatan bagi Carrefour yang memiliki positioning murah dan lengkap. Carrefour memainkan kategori harga dengan mudah, seperti menantang pembeli dengan lower price guarantee, mengganti selisih harga jika suatu produk terbukti lebih murah di tempat lain.
d. Threaths
Perusahaan ritel sekarang menghadapi isu yang kritikal, termasuk tantangan lingkungan, perubahan perilaku konsumen, persaingan dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hypermart adalah salah satu ancaman bagi Carrefour. Persaingan yang terjadi dengan Hypermart, berebut lahan atau lokasi yang strategis untuk membangun gerai sedang terjadi saat ini.
2. Strategi Tingkat Bisnis
Strategi tingkat bisnis (business-level strategy) adalah serangkaian strategi alternatif yang dipilih organisasi pada saat organisasi tersebut berbisnis dalam suatu indrusti atau pasar tertentu.
Perusahaan Carrefour adalah perusahaan ritel terbesar kedua setelah Wall-mart, merupakan salah satu contoh perusahaan yang menggunakan strategi keunggulan biaya (Cost Leadership Stategic) khususnya pada supermarketnya. Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan department store (toko serba ada). Carrefour mengemas perusahaannya dengan kesan mewah, ,meskipun demikian harga-harga yang ditawarkan tidak semahal tampilannya. Carrefour mampu menjual di bawah harga pasar.
3. Strategi Tingkat Korporasi
Strategi tingkat korporasi (corporate-level strategy) adalah srangkaian alternatif strategi yang dipilih organisasi pada saat organisasi mengelola operasinya secara simultan di beberapa industri atau beberapa pasar.
Carrefour menetapkan strategi tingkat korporasi diversifikasi yang berhubungan. Di mana Carrefour beroperasi sebagai hipermarket sekaligus sebagai grosir. Namun, tidak seperti hipermarket lainnya, Carrefour mendapatkan izin untuk mendirikan gerai-gerainya di pusat kota. Selain itu, Carrefour sebagai grosir, Carrefour memotong mata rantai distribusi yang panjang dari produsen-distributor-pedagang-konsumen menjadi hanya produsen-konsumen sehingga konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan dan perputaran barang menjadi lebih cepat. Karena skala usaha Carrefour setingkat grosir sedangkan kebebasannya berusaha disamakan dengan retail, tentu saja ia memiliki sejumlah advantage. Berdasarkan strategi tersebut, gerak maju Carrefour nyaris tak terbendung.
E. Proses Perubahan Organisasi dan Inovasi
1. Proses Perubahan Organisasi Carrefour
Penerapan IT dalam manajemen rantai pasokan yang secara mendasar menghubungkan antar proses bisnis sedemikian sehingga antara pemasok, pelanggan, dan rekanan bisnis terhubung dalam suatu jaringan dengan menggunakan perangkat lunak infolog. Penggunaan perangkat lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system telah mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour. Salah satu yang cukup signifikan terlihat adalah munculnya distribution center sebagai pusat penerimaan barang dari seluruh pemasok Carrefour. Pemasok tidak lagi harus mengantar barang yang akan dijual ke masing-masing gerai, namun cukup mengirimkannya ke distribution center baru kemudian akan dikirimkan ke masing-masing gerai Carrefour sesuai dengan jumlah unit yang dibutuhkan. Sistem yang digunakan bersifat just in time dan disebut cross dock.
2. Proses Inovasi Carrefour
Carrefour melakukan modernisasi outlet Carrefour yang ada kemudian disesuaikan dengan gaya hidup konsumen di lingkungan sekitar. Carrefour juga menawarkan konsep belanja baru yang nyaman, modern dan berkualitas, dengan menawarkan produk yang lengkap dari kebutuhan sehari-hari, makanan cepat saji, fashion hingga barang elektronik dengan harga yang kompetitif. Peningkatan efisiensi dan tingkat kepuasan pelanggan dengan lebih baik juga dilakukan oleh Carrefour dengan berinvestasi lebih serius di bidang IT yaitu dengan menerapkan E-Business secara lebih menyeluruh. Langkah ini sudah dimulai juga dengan adanya kartu belanja Carrefour yang dari sisi E-Business merupakan perangkat untuk membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Carrefour merupakan bisnis ritel terbesar kedua di dunia yang memiliki cabang hampir di seluruh negara. Dengan berlandaskan konsep tiga pilar utamanya yaitu harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan serta menerapkan strategi keunggulan biaya, Carrefour yakin dapat menjadi acuan paserba modern untuk perlindungan kesehatan, kenyamanan konsumen dan lingkungan.
Untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar global, Carrefour terus melakukan perubahan dan inovasi diantaranya dengan menggunakan perangkat lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system yang mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour menjadi lebih efisien sehingga perputaran barang lebih cepat.
Selain itu, Carrefour melakukan inovasi dengan modernisasi outlet Carrefour yang ada kemudian disesuaikan dengan gaya hidup konsumen di lingkungan sekitar. Carrefour juga menerapkan sistem E-Business untuk membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.carrefour.co.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Carrefour
http://www.slideshare.net/benjaminperraut/carrefour-logistic-management
http://m.merdeka.com/uang/carrefour-kami-bukan-musuh-pasar-tradisional.html
http://www.bisnis.com/articles/carrefour-hengkang-chairul-tanjung-bakal-akuisisi-100-percent-saham-carrefour-indonesia
http://wartaekonomi.co.id/berita6081/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-bagian-i.html
http://wartaekonomi.co.id/berita6082/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-bagian-ii.html
http://wartaekonomi.co.id/berita6083/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-bagian-iii.html
http://m.bisnis.com/articles/market-...uire-carrefour
http://bahribux.blogspot.com/2010/10/monopoli-carrefour.html#ixzz2DzguDVUp
http://historyofbusiness.blogspot.com/2009/09/history-of-carrefour.html&ei=25y8UPyOHbC4iAfWsYDoBg
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar