KARANGAN
Karangan
Karangan adalah bentuk
tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan
tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan
perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Macam-macam
karangan
1. Karangan Narasi
Karangan narasi
adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya
disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah
cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Narasi
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Contoh karangan narasi:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi,
peserta perjalanan ”Susur Sungai Cikapundung” sudah mulai berkumpul di
sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat
menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu
dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian
air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50
cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22
April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi.
Derasnya air Sungai Cikapundung tidak mengecilkan hati para peserta yang
mengikuti acara ”Susur Sungai Cikapundung”. Acara ”Susur Sungai
Cikapundung” ini merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan Pekan
Hari Bumi se–ITB yang diadakan oleh Unit Kegiatan KMPA (Keluarga Mahasiswa
Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu
Masyarakat). Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini diikuti oleh 24
orang yang terdiri atas berbagai unit kegiatan ITB seperti PSIK,
KMPA, Teknik Pertambangan, Nymphea, Planologi dan 3 orang pelajar dari SMP
al-Huda dan satu pelajar dari SMK Dago. (Somad, 2007).
2. Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu
seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek
tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau
pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan,
mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu
mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang
dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau
metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Contoh karangan deskripsi:
Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap
sisi lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan
lainnya. Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x120 meter. Lumayan luas,
bukan? Selain untuk upacara penaikan bendera, kadang kami menggunakan lapangan
tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di
dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun di sebelah timur dan barat
terdapat ring basket. Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai
pancang tiang untuk net voli atau net sepak takraw. (Somad, 2007).
3. Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
a. Menjelaskan informasi agar
pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang
benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak terdapat unsur
mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan analisis atau
penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah
peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh karangan eksposisi:
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus inluenza
yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari
penyakit ini antara lain avian inluenza. Adapun definisi dari berbagai kasusnya
adalah sebagai berikut.
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang menderita ISPA dengan gejala
demam (temperatur 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus
serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi biasanya karena seminggu
terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu burung. Kemudian,
orang tersebut kontak dengan virus lu burung yang dalam masa penularan. Hal
lainnya jika orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan sedang memproses
spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung.
2. Kasus Probable
Kasus probable adalah kasus suspect disertai
salah satu keadaan bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus
inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam waktu
singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernapasan atau meninggal dan
terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad, 2007).
4. Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar
mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh
konkrit.
Ciri-ciri / karakteristik karangan persuasi:
- Terdapat
himbauan atau ajakan
- Berusaha
mempengaruhi pembaca
Contoh karangan persuasi:
Jika senang bepergian, Anda tentunya memiliki banyak persiapan dalam menghadapi
liburan ini. Persiapan yang terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak
mungkin dapat berlibur jika terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami
ciptakan sebuah produk multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan
vitamin C, multivitamin ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan
tulang, serta vitamin E agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang
sehat dan bugar, berbagai aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika
Anda ingin senantiasa sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera
kunjungi apotek terdekat di kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa
kecewa. (Somad, 2007).
5. Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau
mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti,
dan contoh nyata.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Argumentasi:
a. Berusaha meyakinkan pembaca
akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
diakui oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan
data, fakta, grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang
berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan
pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu,
pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan
menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran
pendapat pengarang, kita dapat
menggunakan
bermacam-macam pola pembuktian
Contoh karangan argumentasi:
Dengan perubahan pola pada program ospek, yakni dengan meninggalkan pola
perpeloncoan, tentunya masyarakat lebih banyak yang setuju. Lain halnya
terhadap ospek yang disertai hukuman-hukuman dengan alasan menguji mental,
menempa kekuatan isik, sumpah serapah, atau mengenakan atribut
lucu-lucuan, mungkin akan lebih banyak yang menolaknya. Bagi para orangtua,
misalnya –di samping bangga dan bahagia– sudah cukup berat dan repot tatkala
anaknya diterima di perguruan tinggi. Mereka bukan saja harus menyediakan dana
cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan lain
seperti uang kos dan biaya sehari-hari bagi mereka yang berasal dari luar kota.
Jika dibebani lagi harus beli ini itu untuk kegiatan ospek, rasanya beban
tersebut semakin menumpuk. Lebih kecewa dan sakit lagi jika anaknya tiba-tiba
harus pulang karena jadi korban kelalaian mahasiswa seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek di
kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna positif. Sudah
saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu keras untuk
diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain. (Somad, 2007).
SIFAT
KARANGAN
1. Lugas dan
tidak emosional
Mempunyai
satu arti sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
Disusun
berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
Satu
kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembangan.
4. Efisien
Hanya
mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Bentuk
Karangan
a. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah
seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan
karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir).
Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan
cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih
merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan
terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan
yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa
sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
– Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
– Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen)
pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah
penyelesaian studinya.
– Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
– Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
– Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
– Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
– Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
– Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
– Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
– Memperoleh kepuasan intelektual;
– Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
– Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
b. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,
tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular
atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
– Dongeng
– Cerpen
– Novel
– Drama
– Roman
c. Karangan Semi Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta
dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal,
kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan
kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan
fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi
tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering
dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan
dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
C. CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi
penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua
d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
Selain ciri-ciri diatas
karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
1. Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan
maksudnya tepat dan jernih.
2. Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3. Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4. Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5. Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau
kehilafan betapapun kecilnya.
6. Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang
memperlihatkan kesinambungan.
7. Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap
lengkapnya.
D. CIRI-CIRI KARANGAN NON
ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,
tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular
atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
• Fakta yang disimpulkan subyektif.
• Gaya bahasa konotatif dan populer.
• Tidak memuat hipotesis.
• Penyajian dibarengi dengan sejarah.
• Bersifat imajinatif.
• Situasi didramatisir.
• Bersifat persuasif.
• Tanpa dukungan bukti.
E. CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
POPULER
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum
dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa
konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta
umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang
menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak
semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan
non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak
digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan
cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
• Fakta yang disimpulkan subjektif;
• Gaya bahasa formal dan popular;
• Mementingkan diri penulis;
• Melebih-lebihkan sesuatu;
• Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase,
dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian,
ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.
Daftar Pustaka: